Sinopsis Bayi Ajaib (1982) - Bayi Terkutuk yang Lahir Saat Gerhana Bulan
Bayi Ajaib (1982)
Kosim dan istrinya, Sumi sebentar lagi akan memiliki anak pertama, bersamaan dengan hal itu Kosim dan Dorman memiliki ambisi untuk menduduki jabatan lurah di desanya. Alasannya adalah karena desa tersebut memiliki tambang berlian, sehingga membuat Kosim dan Dorman menjadi gelap mata dan menggunakan cara kotor untuk memenangkan kursi jabatan tersebut. Kosim menggunakan hartanya untuk membeli suara dari para warga desa, sedangkan Dorman memilih cara supranatural dengan meminta bantuan dari leluhurnya, Alberto Domenique.
Kandungan Sumi memasuki usia 6 bulan, namun muncul keanehan pada kandungannya setelah dia terperosok ke makam Alberto Domenique. Kandungan Sumi berpindah ke belakang, namun dengan bantuan dukun bayi kandungan Sumi dapat dikembalikan seperti semula. Setelah berhasil mengembalikan posisi kandungan Sumi, dukun beranak membantu proses kelahiran anak pertama Sumi dan Kosim meskipun belum masuk waktunya. Kelahiran anak Sumi dan Kosim bertepatan dengan gerhana bulan, dukun beranak meminta asistennya untuk menaruh bayi Sumi dan Kosim yang masih terbungkus plasenta di tempat tertutup agar tidak belang seperti gerhana bulan.
Setelah gerhana selesai, asisten dukun beranak hendak mengambil bayi Sumi dan Kosim namun malah diserang oleh bayi tersebut dan meninggal. Bayi Sumi dan Kosim menghilang setelahnya dan ditemukan di atas makam Alberto Dominique.
Beberapa tahun kemudian Didi, anak Kosim dan Sumi sedang diarak ke rumahnya untuk disunat. Di tengah perjalanan dia menggunakan kekuatannya untuk mencelakai pemain kuda lumping yang sedang disewa oleh Kosim, di saat bersamaan seorang peramal memperhatikan apa yang dilakukan Didi. Hal aneh terjadi ketika Didi hendak disunat, pisau yang digunakan oleh mantri patah dan tidak dapat digunakan. Tidak berhenti di situ, Didi bersikap aneh ketika mendengar suara adzan dan berlari ke kamarnya sehingga batal untuk disunat.
Didi dianggap sebagai anak nakal oleh Kosim setelah menjahili temannya dengan menampakkan wajah orang tua, hingga temannya terluka karena terinjak oleh delman. Kosim kemudian mengajak Didi ke masjid untuk salat berjamaah, namun Didi malah kabur. Ketika hendak mengejar Didi, Kosim dihentikan oleh peramal sebelumnya. Peramal ini mengatakan bahwa Didi adalah anak yang membawa petaka, dia menambahkan jika Sumi saat itu sedang hamil anak kedua dan Didi tidak akan membiarkan adiknya lahir dengan selamat. Kosim tentu saja tidak mempercayai perkataan peramal tersebut, namun peramal tersebut menegaskan bahwa Kosim akan menyesal jika tidak mempercayainya.
Tak disangka Didi mendengar percakapan peramal dan Kosim lalu menjadi geram, hingga membuat peramal tersebut meninggal. Sesampainya di rumah, Kosim mendapati bahwa Sumi tengah mengandung anak kedua mereka dan akhirnya mempercayai perkataan permal tersebut. Ditambah perkataan mengenai Didi yang akan menccelakai adiknya pun terbukti saat Didi menarik Sumi ke sumur dan mengakibatkan Sumi mengalami pendarahan. Dukun beranak kemudian menangani pendarahan Sumi dan menyampaikan keresahannya mengenai Didi ke Sumi dan Kosim. Dukun beranak juga menceritakan mengenai Alberto Domenique, penguasa desa mereka sebelumnya yang berlaku kejam sehingga membuatnya dihukum gantung. Setelah mendengar cerita ini Kosim menyadari bahwa kejadian yang menimpanya selama ini tak lepas dari campur tangan Dorman.
Pemilihan lurah berlangsung di hari itu juga dengan calon Kosim, Dorman, dan Saleh, pemilihan lurah dimenangkan oleh Saleh. Dorman yang marah kepada Alberto kemudian merusak makamnya, namun berakhir dengan diserang oleh kelelawar hingga meninggal. Sementara itu Kosim yang lesu setelah kekalahannya kembali ke rumah dan menemukan Didi tidak ada di kamarnya, Kosim kemudian ke kamar dan mendapati dukun beranak masih bersama Sumi. Tak lama setelah itu, dukun beranak pamit pulang namun di perjalanan dia diserang oleh Didi yang berwujud anak kecil dengan kepala orang tua. Kosim yang mendengar teriakan dukun beranak kemudian mencari asal suaranya, dia melihat Didi sedang mengigit leher dukun beranak. Kosim kemudian menyerang Didi dan hendak memukulnya dengan batu, namun berhasil dihentikan oleh Pak Ustad. Pak Ustad berhasil mengalahkan Alberto dengan bantuan para warga yang meruqiah Didi. Film berakhir dengan scene Didi telah kembali menjadi anak biasa dan berhasil disunat.
Sinopsis disubmit oleh: Amma
Posting Komentar untuk "Sinopsis Bayi Ajaib (1982) - Bayi Terkutuk yang Lahir Saat Gerhana Bulan"