Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sinopsis Perempuan Tanah Jahanam (2019) - Kutukan Sebuah Desa Terpencil

Perempuan Tanah Jahanam (2019)

Perempuan Tanah Jahanam (2019)

Actors: Tara Basro, Ario Bayu, Marissa Anita Director: Joko Anwar Release Date: 17 October 2019
Rating
6.6/10

Maya dan Dini merupakan seorang penjaga pintu tol, di suatu malam ketika mereka berdua sedang melakukan pekerjaannya tiba-tiba seorang laki-laki menyerang Maya. Laki-laki tersebut menyerang Maya hingga menyebabkan pahanya tergores, untungnya sebelum laki-laki tersebut menghilangkan nyawa Maya polisi datang dan menembaknya. Setelah kejadian tersebut, Maya dan Dini memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan mulai berjualan kain keliling. Keuangan mereka berdua semakin menipis, hingga Maya teringat bahwa dirinya memiliki rumah di sebuah desa dan mungkin bisa dia jual. Maya dan Dini kemudian memutuskan untuk mengunjungi rumah masa kecil Maya dengan mengendarai bus, di tengah perjalanan Maya ditampaki oleh tiga sosok anak kecil.

Mengingat desa yang mereka tuju merupakan desa terpencil sehingga kendaraan umum tidak dapat masuk kesana, lalu mereka memutuskan untuk menyewa sebuah delman. Kusir delman kemudian mengantar Maya dan Dini ke rumah seorang dalang kondang bernama Ki Saptadi, namun hanya seorang perempuan tua bernama Misni yang menemui mereka dan mengatakan agar kembali pada keesokan harinya. Maya dan Dini berlalu dan mulai mencari keberadaan rumah masa kecil Maya, akhirnya mereka menemukan rumah tersebut yang sudah ditumbuhi banyak rerumputan di pekarangannya. Mengingat hari sudah mulai petang, Maya dan Dini memutuskan untuk menginap di rumah tersebut.

Maya dan Dini mulai merasakan hal yang tidak beres di desa tersebut, mulai dari tatapan warga yang aneh hingga banyaknya makam anak-anak. Keanehan yang ditunjukkan oleh warga desa semakin terlihat ketika Maya dan dini memutuskan untuk berpisah, Dini kembali ke rumah dan Maya mencari makanan untuk mereka santap. Maya mendatangi sebuah warung yang dijaga oleh wanita muda yang tengah hamil, ketika Maya menanyakan mengenai sejarah rumah miliknya, wanita tersebut mengatakan bahwa rumah tersebut merupakan rumah terkutuk. Di sisi lain, Dina yang baru saja sampai di rumah Maya dikagetkan oleh kedatangan dua pria desa yang memintanya untuk pergi. Menurut mereka rumah tersebut merupakan rumah warisan untuk anak yang bernama Rahayu, Dini kemudian mengatakan bahwa dirinya lah anak yang bernama Rahayu. Setelah mengatakan hal tersebut, Dini kemudian diminta oleh kedua pria tadi untuk bergegas ke rumah Ki Septadi. Bukannya menuju rumah Pak Septadi, kedua pria tadi malah mengajak Dini ke pinggir desa dan kedua pria ini berhasil melumpuhkan Dini saat mencoba kabur.

Dini terbangun dalam keadaan menggantung dengan kepalanya berada di bawah, di tempat tersebut sudah ada Ki Septadi dan dua anak buahnya. Tak lama kemudian Misni, ibu dari Ki Septadi datang dan menggorok leher Dini lalu mengulitinya dan menjadikan kulit Dini sebagai bahan wayang kulit.

Maya yang baru saja kembali dari membeli makanan tidak dapat menemukan Dini di rumahnya, dengan panik Maya menuju rumah Ki Saptadi untuk menanyakan keberadaan temannya. Namun Ki Saptadi mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui keberadaan Dini dan dia berkata akan meminta warga mencari keberadaan Dini. Pada malam harinya di desa tersebut diadakan pergelaran wayang yang didalangi oleh Ki Saptadi, sementara itu Maya yang mulai frustasi karena tidak dapat menemukan Dini pun kembali ke rumah. Tak lama kemudian ada seorang anak kecil yang mengajaknya untuk melihat prosesi lahiran di salah satu rumah warga, sesampainya di rumah warga tersebut Maya merasa heran karena melihat bayi yang dilahirkan tidak memiliki kulit. Tak sampai di situ, Ki Saptadi yang menemani prosesi lahiran tersebut kemudian membunuh bayi yang tak berdosa itu.

Maya dikagetkan oleh keberadaan Ratih yang tiba-tiba berdiri di belakangnya, Ratih lalu mengajak Maya ke Rumahnya. Sesampainya di sana, Ratih menceritakan awal mula kutukan di desanya. Menurutnya ini bermula sejak kelahiran anak Ki Donowongso dan Nyi Sinta yang bernama Rahayu, warga menuduh Ki Donowongso sebagai pembunuh karena keberadaan Rahayu yang selama ini disembunyikan, dapat muncul setelah hilangnya tiga orang anak di desa tersebut. Tuduhan ini membuat Ki Donowongso marah dan membantai warga desa, setelahnya dirinya menggorok lehernya sendiri. Sejak saat itu, setiap bayi yang dilahirkan di desa tersebut lahir tanpa memiliki kulit dan Ki Setadi akan membunuhnya daripada membiarkan bayi tersebut tumbuh tanpa kulit. Di sisi lain, Ki Setadi mengumpulkan warga untuk mencari keberadaan Maya, beberapa warga mendatangi rumah Ratih namun tidak menemukannya karena Ratih telah meminta Maya untuk bersembunyi.

Ratih lalu membantu Maya untuk keluar dari desa, Maya menelepon sopir delman yang sempat dia naiki. Namun sesampainya di desa, sopir delman tersebut malah dihabisi warga desa, Maya semakin ketakutan setelah melihat kejadian tersebut. Tak lama kemudian Maya melihat tiga sosok yang dia lihat sebelumnya, sosok tersebut memperlihatkan kejadian yang sebenarnya kepada Maya. Ternyata Maya adalah anak dari hubungan gelap antara Ki Setadi dan Nyi Sinta, dan kutukan di desa tersebut berawal dari Misni yang berniat melenyapkan Rahayu. Sedangkan tuduhan warga mengenai Ki Donowongso adalah benar, dia yang telah membunuh 3 anak supaya Rahayu dapat menjadi anak yang sehat. Untuk menghilangkan kutukan tersebut, Maya harus menguburkan tulang ketiga anak tersebut beserta wayang yang berasal dari kulit mereka.

Ratih membantu Maya untuk menguburkan tulang dan kulit anak-anak tadi, namun ketika mereka selesai melakukannya, Maya telah dikepung oleh warga dan Misni. Tengkuk Maya kemudian dipukul hingga tak sadarkan diri. Maya terbangun di tengah-tengah warga dengan keadaan yang sama seperti Dini sebelumnya, Ki Satadi hendak menggorok lehernya namun Maya menjelaskan kejadian sebenarnya dan mengatakan bahwa dirinya merupakan anak dari Ki Setadi. Ki Setadi semula tidak percaya, hingga Ratih datang dan menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir telah memiliki kulit. Ki Setadi yang merasa malu kemudian menggorok lehernya sendiri dan diikuti oleh Misni.

Setahun kemudian seorang ibu hamil yang sedang berada di kamar mandi dikagetkan dengan sosok Misni, seketika dia menjerit dan terjatuh. Sang suami lalu menghampirinya dan menemukan kondisi perut istrinya telah kempes dan pahanya sudah berdarah. Ternyata arwah Misni telah memakan janin anak pasangan ini dan Misni masih menghantui desa tersebut.

Posting Komentar untuk "Sinopsis Perempuan Tanah Jahanam (2019) - Kutukan Sebuah Desa Terpencil"